Contoh Proposal Kegiatan Yang Baik dan Benar

Contoh proposal kegiatan

Sebagai salah satu bagian dari tahap perancangan kegiatan, proposal menjadi bagian penting yang harus dibuat. Proposal kegiatan mengimplementasikan seperti apa kegiatan yang akan dilaksanakan nanti, mengapa kegiatan tersebut penting dilakukan, berapa biaya yang diperlukan untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut dan masih banyak hal lain yang dapat dimuat dalam proposal.

Mengingat pentingnya proposal dalam penyelenggaraan kegiatan, maka pada kesempatan ini saya akan menjelaskan mengenai apa itu proposal, bagaimana sturktur proposal, apa fungsi proposal, dan bagaimana contoh proposal yang baik dan benar.

Pengertian Proposal

Banyak ahli yang berpendapat mengenai pengertian proposal, diantaranya:

Menurut Rieefky, proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar.

Kemudian menurut Hadi, proposal adalah suatu usulan tersruktur untuk agenda kerjasama bisnis antar lembaga, perusahaan, usulan kegiatan sampai pada pemecahan masalah.

Sedangkan menurut Hanun Anwar, proposal adalah rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum proposal adalah suatu rancangan kerja atau rancangan kegiatan yang disusun secara sistematis untuk melaksanakan kegiatan tertentu.

Sehingga dapat diperoleh bahwa pengertian proposal adalah suatu susunan rancangan kegiatan yang terstruktur yang dibuat dengan tujuan untuk melaksanakan kegiatan tertentu.

Struktur Proposal Kegiatan

Secara umum struktur proposal kegiatan terdiri dari:

Judul proposal

Judul proposal memuat gambaran kegiatan apa yang akan dilaksanakan. Seperti contoh proposal dengan judul "Proposal Kegiatan Kerja Bakti", dalam judul tersebut disebutkan bahwa kegiatan yang akan dilakukan adalah kerja bakti. Pada umumnya jumlah kata yang ada pada judul proposal tidak lebih dari 20 kata.

Latar belakang

Dalam latar belakang dijelaskan mengenai mengapa kegiatan tersebut dilaksanakan.

Tujuan kegiatan

Tujuan kegiatan harus jelas serta selaras dengan latar belakang.

Dasar hukum pelaksanaan kegiatan

Pada bagian ini biasanya diisi dengan "Musyawarah Karang Taruna RW. 122 pada tangga 12 Mei 2019" atau "AD ART OSIS SMA Negeri Cemara".

Nama dan tema kegiatan

Nama dan tema kegiatan harus dicantumkan dengan jelas agar pembaca dapat mengerti kegiatan apa yang akan dilaksanakan.

Susunan acara

Pada bagian ini dijelaskan mengenai rangkaian acara yang akan dilaksanakan.
Susunan kepanitiaan,

Estimasi biaya

Pada bagian ini diisi dengan estimasi biaya yang akan dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan. Bagian ini harus lengkap dan jelas.

Penutup

Bagian penutup ini menjadi bagian terakhir dalam suatu proposal. Biasanya diisi dengan kata-kata permohonan seperti "Demikian proposal ini kami buat dan kami ajukan dengan harapan agar dapat perhatian dan dukungan baik secara moril maupun materil sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

Fungsi Proposal Kegiatan

Di bawah ini merupakan beberapa fungsi proposal kegiatan yaitu:

Sebagai gambaran awal sebuah kegiatan

Proposal menjadi gambaran awal bagaimana kegiatan tersebut akan dilaksanakan. Di dalam proposal biasanya memuat susunan acara yang akan dilaksanakan. Susunan acara tersebut dapat menjadi gambaran bagaimana kegiatan tersebut berjalan dari awal hingga acara selesai.

Sebagai rancangan bagaimana panitia akan melaksanakan kegiatan tersebut

Panitia sebagai penyelenggaran kegiatan tentunya harus mengerti bagaimana kegiatan tersebut akan dilaksanakan. Dengan adanya proposal kegiatan ini, panitia menjadi mengerti jalannya kegiatan yang akan mereka selenggarakan.

Sebagai alat untuk meyakinkan para donatur dan sponsor

Menyelenggarakan suatu kegiatan tentunya memerlukan biaya. Salah satu cara yang dapat memenuhi biaya tersebut adalah mencari donatur atau sponsor. Proposal dapat dijadikan sebagai alat untuk meyakinkan sponsor atau donatur. Maka susunlah proposal dengan sebaik mungkin agar donatur dan sponsor yakin memberikan dana kepada penyelenggara kegiatan.

Sebagai alat untuk memperoleh legalitas dalam menyelenggarakan kegiatan

Ketika ingin menyelenggarakan kegiatan, harus ada laporan serta persetujuan dari pihak-pihak terkait. Sehingga kegiatan yang akan dilakukan legal. Kadang-kadang pihak terkait akan mengirimkan satuan petugas untuk mengawasi jalannya kegiatan.

Sebagai pengontrol serta alat evaluasi

Ketika kegiatan berlangsung, sebisa mungkin harus sesuai dengan isi proposal. Namun itu juga disesuaikan dengan kondisi dan situasi pada saat kegiatan dilaksanakan. Apabila terjadi sesuatu disesuaikan saja dengan kondisinya. Nantinya setelah kegiatan berlangsung harus ada dievaluasi.